Kasium Polres Tapsel Ungkap Ciri-Ciri Pecandu Sabu di Tengah Gerakan Kapolres Jelajah Huta

tribratanews.restapsel.sumut.polri.go.id, PADANG LAWAS UTARA – Saat menjawab pertanyaan masyarakat di sela gerakan Kapolres Jelajah Huta, Kasium Polres Tapanuli Selatan (Tapsel), Iptu Heri Sigiro, mengatakan bahwa seorang pecandu sabu itu susah untuk tidur di malam hari layaknya orang normal.

“Kalau anak yang pecandu sabu itu biasanya di malam hari susah tidur, dan jika habis dosisnya dia akan tidur seharian,” sebut Kasium Polres Tapsel menjawab pertanyaan masyarakat yang menanyakan ciri anak terpapar narkoba di sela gerakan Kapolres Jelajah Huta, Jumat (23/08/2024).

Dalam kegiatan yang berlangsung di Kantor Desa Batang Pane II, Kecamatan Halongonan Timur, Kabupaten Padang Lawas Utara itu, Iptu Heri juga menjelaskan ciri lain dari anak pecandu sabu, yaitu antar giginya kerap berlaga-laga.

“Sedangkan anak-anak yang pecandu narkoba jenis ganja matanya cenderung merah dan sipit. Ini banyak kami temukan saat menangani kasus narkoba di lapangan,” terangnya.

Kemudian, Kasium juga menjawab bagaimana caranya memasukkan anak atau keluarga ke Lembaga rehabilitasi narkoba. Menurutnya, ada dua pengelola Lembaga rehabilitasi narkoba yang biasa ditemukan di sekitar masyarakat.

“Pengelolanya, bisa dari swasta dan negara. Apabila swasta yang mengelola, pasti kita membayar hibgga pasien rehabilitasi sembuh. Dan apabila negara yang mengelola Lembaga rehabilitasinya, maka ini gratis pastinya,” jelas Iptu Heri.

Cooling System Jelang Pilkada

Sebelumnya, Iptu Heri menerangkan, bahwa gerakan Jelajah Huta ini adalah inisiasi dari Kapolres Tapsel, AKBP Yasir Ahmadi, SIK, MH. Jelajah Huta sendiri, bertujuan untuk cooling system jelang Pilkada.

“Yang mana, harapan kami, tercipta situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif menjelang Pilkada tahun 2024,” urainya.

Pihaknya juga berharap masyarakat jangan mudah terpengaruh isu-isu yang tidak benar atau hoaks jelang Pilkada ini. Karena, hal tersebut dapat menimbulkan perpecahan di tengah-tengah masyarakat.

Angka Kecelakaan Tertinggi

Ia juga menjelaskan bahwa, Polres Tapsel telah melaksanakan Operasi Patuh Toba selama 14 hari beberapa waktu lalu. Namun di wilayah hukum Polres Tapsel, angka kecelakaan lalulintasnya yang tertinggi dengan 6 kasus dan 8 korban meninggal dunia.

“Maka, kami menghimbau ke Bapak dan Ibu yang hadir di sini, untuk menyampaikan juga kepada anak-anak kita supaya tertib berlalulintas. Dan jangan lupa, untuk menggunakan Helm SNI saat berkendera roda dua. Serta, jadilah pelopor tertib berlalulintas,” pungkasnya menutup.