Kasat Samapta Polres Tapsel Gencarkan Sosialisasi Bahaya Judi Online Hingga Larut Malam

tribratanews.restapsel.sumut.polri.go.id, PADANG LAWAS UTARA – Meski berlangsung hingga larut malam, Kasat Samapta Polres Tapanuli Selatan (Tapsel), AKP Tona Simanjuntak, SH, masih setia sampaikan tentang bahaya judi online (Judol) yang kian meresahkan di masyarakat akhir-akhir ini.

Kesetiaan Kasat Samapta Polres Tapsel untuk sampaikan bahaya Judol ke masyarakat di pelosok Desa hingga larut malam ini, merupakan bukti kehadiran Polri dalam rangka upaya mencegah terjadinya suatu tindak pidana di wilayah hukumnya.

“Saat ini, Polri khususnya Polres Tapsel secara massif menindak tindak pidana judi online (Judol) yang kian meresahkan. Polri akan terus merazia para pelaku Judol guna memberantas permainan haram ini,” tegas Kasat saat gerakan Kapolres Tapsel Jelajah Huta, pada Sabtu (12/10/2024).

Kasat juga menyampaikan bahwa, selain Judol, angka pengguna pinjaman online (Pinjol) juga cukup tinggi di Indonesia. Ia memaparkan bahwa, peningkatan Pinjol ini selaras dengan banyaknya pengunjung situs Judol terlarang di Indonesia.

“Sebab, jika seseorang kalah bermain Judol, maka tak jarang mereka mencari modal dengan meminjam melalui Pinjol. Ini semacam lingkaran setan yang tak ada habisnya. Berharap bisa menutupi hutang bahkan menang, justru yang ada malah kekalahan dan kemelaratan,” bebernya.

Akibat perjudian yang kian marak, dalam kegiatan yang berlangsung di Los Pasar Desa Simanosor, Kecamatan Dolok, Kabupaten Padang Lawas Utara itu, Kasat mengimbau segenap masyarakat untuk menghentikan permainan Judol.

“Karena, permainan judi ini membuat langkah kita jadi terbatas dan menimbulkan masalah baru bagi keluarga,” terangnya.

Pilkada Jurdil Tanpa Politik Uang

Pada kesempatan itu, Kasat juga turut menjelaskan, tujuan Kapolres Tapsel, AKBP Yasir Ahmadi, SIK, MH, dalam menggagas gerakan Jelajah Huta ini. Yang mana, sebagai upaya untuk ciptakan Pilkada yang jujur dan adil (Jurdil) tanpa politik uang.

Untuk itu, ia mengajak masyarakat agar aktif mendukung Polri dengan menjadi relawan anti politik uang. Dia juga mengajak, sama-sama pantau dan awasi, agar Pilkada nanti bersih dan jauh dari praktek-praktek politik uang.

“Jika terjadi tindak pidana Pilkada, masyarakat silahkan melapor ke Gakkumdu yang terdiri dari Kepolisian, Kejaksaan, dan Bawaslu. Harapannya, akan tercipta proses demokrasi yang bersih, jujur, dan adil di Kabupaten Padang Lawas Utara ini,” harap Kasat.

Tak lupa, Kasat juga mengajak masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan untuk situasi yang tetap Kamtibmas yang kondusif jelang Pilkada nanti. Sebab, majunya satu daerah, menurutnya, berawal dari Pemimpin yang amanah dan baik.

“Jangan jadikan Pilkada menjadi ajang perpecahan bagi kita. Sebab, sejatinya, kita semua bersaudara dalam bingkai Dalihan Natolu dan lebih luasnya lagi Bhineka Tunggal Ika,” tutur Kasat.

Kasat juga mengingatkan para Kepala Desa (Kades) agar jangan menyalahgunakan kewenangan demi kepentingan oknum-oknum tertentu jelang Pilkada serentak 2024. Para Kades, harus menghindari tindak pidana korupsi anggaran.

Jangan sampai terjadi penyelewengan anggaran yang ada di Desa. Dan jangan terpengaruh dengan oknum untuk menyelewengkan anggaran Desa demi kepentingan Pilkada. Ia juga memperkenalkan program unggulan dari Kapolres Tapsel yaitu jihad melawan narkoba.

“Kami mengajak segenap masyarakat untuk turut terlibat memberantas peredaran narkoba di Desa masing-masing. Sebab narkoba, adalah induk dari segala kejahatan yang terjadi di Negara kita ini,” kata AKP Tona.

Kasus KDRT Selesaikan Dahulu Secara Kekeluargaan

Ia juga menyinggung terkait problem kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT). Saat ini, AKP Tona mengaku banyak kasus pertengkaran di keluarga yang menjurus pada aksi KDRT serta perlindungan perempuan dan anak.

Apabila itu terjadi, ia meminta agar masyarakat menyelesaikan terlebih dahulu secara kekeluargaan. Karena, apabila nanti sudah saling melapor akan lebih sulit menyelesaikannya. Ia juga menghimbau untuk gunakan media sosial seperlunya.

“Saat ini, sering timbul perceraian karena Handphone atau media sosial. Rumah Tangga yang baik, berawal dari keluarga yang tetap patuh kepada orangtua dan taat beragama,” jelas AKP Tona.

“Terakhir, kami ingatkan agar jangan percaya sepenuhnya pemberitaan di media sosial. Karena saat ini, banyak informasi hoaks yang berseliweran, apalagi di tahun politik seperti saat ini. Jangan kita korbankan kesatuan dan persatuan bangsa gara-gara berita hoaks,” tambahnya mengakhiri.