Implementasi World Water Forum ke-10, AKBP Yasir Hadir Temukan Air Bersih Buat Masyarakat Palsabolas

tribratanews.restapsel.sumut.polri.go.id, TAPANULI SELATAN – Guna mengimplementasi tujuan dari World Water Forum (WWF) ke-10, Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel), AKBP Yasir Ahmadi, SIK, MH, hadir untuk bantu masyarakat Palsabolas, Kecamatan Angkola Timur, temukan air bersih yang selama ini mereka dambakan.

Bersama Tim dari Polres Tapsel, AKBP Yasir, menyusuri hutan guna temukan sumber air bersih terdekat, agar mengalirkannya ke masyarakat Palsabolas dan sekitarnya.

“Kita manfaatkan hari ini, untuk olahraga sekalian beribadah buat bantu masyarakat (memperoleh air bersih). (Intinya) cari amal jariyah (membantu masyarakat),” ungkap AKBP Yasir di sela proses pencarian sumber air bersih untuk masyarakat Palsabolas, Kamis (23/05/2024).

Meski harus menempuh jalan kaki sejauh satu jam, hal ini tak menyurutkan langkah AKBP Yasir menemukan sumber air bersih.

“Ya sekitar satu jam perjalanan kaki (menemukan sumber air bersih). (Ini) untuk membantu masyarakat, kita alirkan (air) pakai pipa. (Nanti) kita buat bak penampungan, biar masyarakat sini bisa menikmati air (bersih),” terang AKBP Yasir merasa bahagia usai temukan sumber air.

Presiden Tekankan Pentingnya Air dalam Kehidupan Manusia

Sebelumnya, Senin (20/05/2024) lalu, Presiden RI, Ir H Joko Widodo, membuka Pertemuan Tingkat Tinggi WWF ke-10 di Nusa Dua, Bali. Setidaknya, 48 Negara dan Organisasi Internasional menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi itu.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengungkapkan bahwa, air memegang peranan penting pada kehidupan manusia. Menurut Jokowi, tata kelola air yang bermasalah, tak hanya menghambat pertumbuhan ekonomi. Lebih dari itu, juga berpotensi memicu perang dan menjadi sumber bencana.

“Tanpa air tidak ada makanan, tidak ada perdamaian, tidak ada kehidupan. No water, no life, no growth. Oleh karena itu, air harus dikelola dengan baik, karena setiap tetesnya berharga,” sebut Jokowi.

Pengakuan Warga: “Air Bersih Lebih Mahal dari Emas”

Sementara itu, Hamsaria Br Harahap (28) warga Palsabolas, mengakui jika ia dan masyarakat lainnya, sangat sulit dalam memperoleh air bersih. Semua masyarakat Palsabolas, nyaris miliki keluhan atau kendala dalam hidupnya sehari-hari, yakni soal ketersediaan air bersih.

“Kami (harus) beli air Rp40 ribu satu Drum atau Balteng gitulah (untuk kebutuhan) dua hari,” kata Ria, sapaan karib wanita cantik ini.

Ria juga mengaku, mulai semenjak ia lahir yakni pada 1996 lalu, warga di Palsabolas sudah merasakan sulitnya mendapat air bersih. Bahkan, waktu masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), ia dan teman-teman seusianya kalau mau mandi harus pergi ke Pancuran (tempat pemandian masyarakat-red).

“Waktu (saya) SD, kami mau mandi (harus) ke bawah Pancuran, kalau gak ke atas. Nanti kalau gak ada air, mati di atas dan di bawah, nanti (waktu) pergi ke Sekolah waktu SD (dulu) ramai-ramai gak mandi, gitu. Cuma cuci muka aja. Itulah kendala yang sangat sulit sekali di sini,” ucapnya.

Dengan penuh harap, Ria meminta ke pemerintah mewakili warga Desa Palsabolas, agar lebih memerhatikan rakyatnya di Desa Palsabolas ini. Khususnya, soal kendala akses air bersih yang selama ini sangat sulit.

“Pemerintah lebih perhatian lah kepada masyarakat Palsabolas. (Misal) masukkan ledeng (keran air). Karena kami sangat kesulitan (air). Dan, biaya untuk membeli air itu, bisa terbilang, lebih mahal harga air daripada emas di Palsabolas ini,” tegasnya kesal.

“Soalnya harga Rp40 ribu per satu Drum atau Balteng untuk (kebutuhan) dua hari. Apalagi, kita jualan, (satu Drum atau Balteng) kurang lagi. Kalau ramai sewa (pelanggan jualan) itu Rp40 ribu (air) untuk (mencukupi) satu hari. Makanya saya bilang, di Desa kami ini, itu lebih mahal harga air daripada emas,” tambahnya meluapkan kekecewaan.

Tampak hadir mendampingi AKBP Yasir antara lain, Kasat Lantas Polres Tapsel, AKP Danil Saragih, SH, MH. Kanit Tipikor Polres Tapsel, Ipda Sahat Maradian, SH. Plh Kasi Humas Polres Tapsel, Brigpol Erlangga Gautama Nasution, SH, beserta Tim lainnya.

Komentar